kata-kata

 

Seperti Sketsa

oleh @resyu_robikka11 pada 9 Januari 2012 pukul 19:59 ·
Seperti dekat, namun jauh
Seperti jauh, namun dekat
menulis dan membaca
Seperti itulah aku meraba tentangnya…
Berakhir seperti awal yg tak pernah
dekat ataupun jauh..
Mengenalpun sama, seperti dekat namun jauh….
Mungkinkah karna gengsi, marah atau benci?
Bila gengsi mungkin aku..
Bila marah itu aku..
Bila benci itu juga aku..
tetapi, aku tidak bisa
karena aku tidak lupa, tidak pernah lupa…
Datang, pergi dan menghilang lalu datang pergi dan menghilang lagi..
seperti air yg tak dapat digenggam
dan seperti udara yg tak dpt dilihat…
Lalu apa? semua berhenti, semu dan berlalu…
Seperti SKETSA yg tak pernah jelas, namun memberi warna dan tak kan pernah menjadi gambaran utuh.
Hanya itu, namun tetap satu.

raut wajah datar

oleh @resyu_robikka11  pada 24 Februari 2012 pukul 6:55 ·
menangisku telah mati
kering,, seiring raut wajah datar yang terakhir kulihat…
tanpa senyuman..tanpa lambaian
nyata semua menjadi bohong
saat suka dan luka lalu terlintas disadarku tanpa kuingini..
ketika pula air mata jatuh tanpa kupinta…tanpa kunanti..
langit putih tak pernah mau membersihkan sampah sedihku..
keluarku..kukubur kecewaku
namun, bangkit dan mengejarku
melilitku dlm renungan..
berteduhku dipelitaku…
menghibur dan dihibur..
sesaat menyejukan…,indah,,,
namun, semua menjadi bohong
ketika air mata jatuh tanpa kupinta..
tanpa kuingini…tanpa kunanti…

belum berhenti

oleh @resyu_robikka11  pada 24 Februari 2012 pukul 7:23 ·
hari ini belum berhenti
berjalan dan bejalan
tanpa arah dan senyuman
sunyi dan mengisi..
hambar namun pasti..
pandangan lurus ketitik jalan
melintasi pandangan..
tak henti spanjang detik melingkari kekecewaan..
tujuan terbatasi, tepian tak ternanti..
penat menyambut, pekat seperti kabut..tak terpaut..,luas seperti laut…
hitungan tak beraturan
membaur dalam kealpaan
setitik cahaya di tengah kebisingan…mengalun lembut mengusik kebekuan…
aroma yang indah…..
tak bersuara,,,tak terlihat…
menjelma pada kesetiaan
menuntun jalan sampai ketitian..,harapan sampai keperhentian..
yang terakhir..sampai akhir….

aku jelatahmu…

oleh @resyu_robikka11  pada 29 Februari 2012 pukul 10:24 ·
peluhku merajamku hingga kedalam,
mmbangun kerajaan seribu wajah
terbentuk dari bata rintihan serupa candi bersama arca..
kulelapkan diri mengabdikan lara dalam lautan bunga..
nyatanya relief-relief pilu,, menghujamku,,hingga setengah nyawa…
andaikan aku mati dlm birunya hayat yang mensyahdu..
sungguh merupakan kebodohan abadi lukaku..
seperti menyerahkan panen kpd raja yg serakah..
tak dpt apa-apa, hny sebutir nasi yg tlh mengerak dan basah..
aku hanyalah jelatah dari sang maha tinggi yg tk mengenal kasta..
yang mmiliki halus dan kasarnya
penglihatan mata..
dialah raja dari segala raja, yang membangun negeri dalam sekejap mata..
kepadanyalah aku bertumpu dlm kesetiaanku..
kan kokoh selalu.. bkn hanya sampai tenggelamya langit dan runtuhnya zaman teguhku , namun spanjang waktu.
inilah hikayatku…,

sang maha karya

oleh @resyu_robikka11  pada 8 Maret 2012 pukul 21:33 ·
jangan bilang harga mati untuk cinta..
karna cinta kan binasa bila kita tak bertuah..
lihatlah para durjana yg merana karna cinta..
sekarang dahaga dan menangisi dusta..
berfikirlah!! bukan hanya kawla muda,namun setiap insan yg mencinta..
entah sekarang,besok,lusa dan seterusnya..cinta dibumi fartomogana pasti tak lekang dan sirna..
ingatlah!! sang maha karya..
dialah cinta seutuhnya..yang tak kan pernah musnah ataupun binasa..
walaupun berpaling durga dan berselimut nista..
sang maha karya tetaplah cinta yang sempurna..,

Satu Lirih

oleh @resyu_robikka11 pada 4 Januari 2012 pukul 8:43

Empat musim tlh terlewati..
panorama yg sejuk pd musim pertama..
Tiga musim terakhir hanyalah bayangan jejak-jejak tak terungkap..
diikuti oleh angin yg kdg datang, kdg tidak. hilir dan mudik semaunya…Sepasang kerang memilih diam slg menjauh, kini tinggal satu dan tak lg menawan.

tak ada lagi mutiara- mutiara putih dan berkilau.
tersisa satu mutiara yg mulai meredup..
kemanakah kerang yg satu lagi…?Langit tampak tak bersahabat menahan air mata seolah bosan menangisi matahari yg bersembunyi di peraduan…

Ombak dan laut tak lagi berkejar-kejaran, seolah slg membenci menjauh dan jauh..
seperti tak slg mengenal di musim terkhir…
Pasir di tepi pantai yg tak lagi nampak putih, berkata dengan lirih
” Sampah-sampah keangkuhan, kemarahan, kemunafikan dan keegoisan kalian mengotoriku…! , sehingga pantai ini tak lg indah…, tak senyaman di awal musim…”



 AKU
oleh @oleh @resyu_robikka11
pada Wednesday 11:24 AM